REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Lebih dari separuh pria dan sepertiga
perempuan di Amerika Serikat pada 11 Januari 1964 adalah perokok, saat
Dr. Luther Terry meluncurkan laporan Bedah Umum pertama mengenai kaitan
antara rokok dan kesehatan, kanker paru dan kematian.
Lima puluh
tahun kemudian, tingkat perokok secara rata-rata berkurang hingga
separuhnya dan berdasarkan penelitian diperkirakan terdapat delapan juta
warga AS yang selamat dari kematian dini yang terkait dengan rokok.
"Jika
melihat ke belakang, sejarah tahun 1964, dan dalam kenyataan, dunia
terlihat berbeda ketika membicarakan pemakaian tembakau dan merokok,"
kata Laksamana Muda Boris Lushniak, dari Bedah Umum AS.
Kumpulan
laporan yang disiarkan "online" pada Jurnal Asosiasi Kesehatan AS
(JAMA), Selasa, menyoroti upaya Kesehatan Masyarakat dalam memerangi
rokok, mulai dengan penerapan pajak, pembatasan iklan dan pembatasan
tempat merokok.
Lushniak percaya bahwa langkah selanjutnya yang
harus ditempuh adalah memperkenalkan cara untuk mengakhiri "merokok"
dalam 50 tahun mendatang.
"Rencana tersebut akan dituangkan dalam
laporan Bedah Umum edisi 16 Januari sekaligus memperingati 50 tahun
peringatan tentang rokok," katanya.
"Tahap selanjutnya yang sangat diperlukan adalah membuat resolusi ke depan mengenai konsep generasi bebas rokok," kata Lushniak.
Berita..
Dalam salah satu laporan disebutkan bahwa 17,7 juta kematian sejak 1964 hingga 2012, terjadi dalam kaitan dengan merokok.
Apabila
tanpa langkah pengendalian rokok yang diperkenalkan pada kurun waktu
tersebut, angka kematian akan bertambah delapan juta, demikian laporan
dari Theodore Holford dan rekan dari Universitas Yale, fakultas
Kesehatan Masyarakat di New Haven, Connecticut.
Angka harapan hidup rata-rata warga AS juga menjadi dua tahun lebih lama.
Meskipun
laporan Terry tahun 1964 bukan merupakan bukti ilmiah pertama yang
mengaitkan rokok dengan kesehatan, namun secara luas diakui sebagai
titik balik dalam melawan rokok di AS.
Terry mengumpulkan 10 pakar yang meliputi ahli patologi, kimia, statistik dan keahlian lain untuk mengulas bukti-bukti yang ada.
Laporan
JAMA tidak menunjuk dengan pasti langkah mana yang paling tepat untuk
mendorong orang agar berhenti merokok, tetapi Kesehatan Masyarakat
menyebutkan gabungan antara pajak tembakau, aturan daerah bebas rokok
dan program anti-rokok sudah memberikan perbedaan.
"Sangat
sedikit perokok yang mulai merokok pada usia dewasa -- hanya 10 persen.
Kita harus memusatkan perhatian untuk menjauhkan anak-anak dari rokok."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar