Rihanna dengan loris (Daily Mail)
Semua berawal dari Rihanna yang liburan ke Phuket. Dalam sebuah foto terlihat dirinya menggendong slow loris, mamalia kecil yang hidup di Asia. Dari situlah, muncul kampanye baru yang diluncurkan oleh kelompok perlindungan hewan Care For The Wild, demikian ditengok dari Daily Mail, Jumat (8/11/2013).
Kampanye ini merupakan bagian dari Care for The Wild's RIGHT-tourism.org. Ini adalah kampanye yang mencegah para turis menyiksa para binatang dengan cara yang mereka anggap menyenangkan. Karena banyak turis yang foto bersama binatang langka seperti loris yang ada di Thailand ini.
Loris memang lucu, dengan matanya yang bulat dan besar, badannya yang kecil dan bulunya yang halus. Maka banyak yang gemas dan ingin berfoto bersama. Berfoto dengan loris tentu ada bayarannya sendiri. Tapi tahukah, hewan yang satu ini punya gigitan yang beracun.
Para turis yang berfoto dengan mereka tidak akan merasa kuatir dengan hal yang satu itu. Karena pemilik hewan sudah meyakinkan mereka tidak berbahaya. Parahnya, demi tidak berbahaya, gigi hewan ini dicabuti. Yang lebih mengenaskan, hewan-hewan ini dipakaikan baju agar terlihat lebih imut dan menggemaskan saat difoto.
Menurut Care For The Wild, hewan-hewan ini biasanya diambil paksa dari ibu mereka. Tidak sedikit dari ibu mereka yang akhirnya mati karena ingin mempertahankan sang anak. Ditambah, hewan yang aktif saat malam hari ini memiliki mata super sensitif. Sehingga, cahaya lampu apalagi flash kamera tentu menyakitkan bagi mereka.
Care For The Wild telah meluncurkan beberapa poster untuk menarik kesadaran para turis sebelum berfoto dengan hewan-hewan ini. Di salah satu poster yang berlatar belakang warna hitam, terlihat seorang turis dengan wajah yang diburamkan berfoto bersama loris yang memakai baju.
Tulisan ironis pun membingkai poster-poster ini. Beberapa kalimatnya antara lain, "You've just killed my mum..." atau yang berarti kau baru saja membunuh ibuku, dan "1 2 3, say OUCH" atau yang berarti "1,2,3 bilang, AUW".
Menurut CEO Care For The Wild, Philip Mansbridge, mereka tidak menyalahkan para turis yang telah berpose karena mungkin ketidaktahuan mereka. Namun kini, dengan adanya kampanye ini, diharapkan para turis bisa lebih bijaksana menanggapi masalah ini.
Selain di Asia, kegiatan seperti ini juga ditemui di Timur Jauh, Afrika dan Amerika Tengah. Jadi, saat Anda melancong ke tempat yang ditinggali para hewan liar ini, ada baiknya biarkan mereka hidup bahagia di alam liarnya dan tak perlu mengganggu habitat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar