SEJARAHNYA NIH..
Konon sejak abad ke 17 Masehi, Lukisan Kaca telah dikenal di Cirebon,
bersamaan dengan berkembanganya Agama Islam di Pulau Jawa. Pada masa
pemerintahan Panembahan Ratu di Cirebon, Lukisan Kaca sangat terkenal
sebagai media dakwah Islam yang berupa Lukisan Kaca Kaligrafi dan berupa
Lukisan Kaca Wayang.
Pengaruh Islam yang disebarkan oleh para wali juga menjadi ciri khas dari lukisan kaca Cirebon. "Bahkan setelah pengaruh China,
gambar-gambar yang dihasilkan seniman tradisional selalu berhubungan
dengan Islam seperti gambar kabah, masjid dan kaligrafi berisi ayat-ayat
Alquran atau Hadis," ujarnya.
Adapun pengaruh cerita wayang
berasal dari pertunjukan wayang yang diperagakan para wali untuk
menyebarkan agama Islam. Kuatnya kepercayaan tokoh wayang yang baik,
membuat para pengrajin lukisan kaca selalu menampilkan tokoh seperti
Kresna, Arjuna, Rama, Lesmana, dan lain-lain.
Sejak itu lukisan
kaca dikenal orang sebagai media dakwah dengan munculnya Lukisan Kaca
Kaligrafi Islam, di mana pada setiap lukisan kaca akan banyak ditemui
tulisan yang berasal dari cuplikan Ayat Al Qur’an dan Hadist.
Semakin
lama Lukisan Kaca Cirebon semakin berkembang dengan keragaman objek
yang ditampilkan, objek Wayang dan objek Batikan makin mewarnai desain
Lukisan Kaca Cirebon. Pada abad ke-19, lukisan kaca Cirebon
cenderung mengambil tema wayang, kereta singa barong, paksi naga liman,
pola mega mendung, kaligrafi Islam, gambar masjid, buroq, dan
sejenisnya.
Sekilas, lukisan kaca khas Cirebon
mungkin tampak seperti lukisan yang dibingkai dan dilapisi kaca biasa.
Padahal, lukisan ini justru dilukis di atas kaca. Berbeda dengan pelukis
kaca dari Jateng (Solo) yang biasa melukis di atas kaca dari depan dan
mengandaikan kaca layaknya kanvas, pelukis kaca dari Cirebon
justru melukis kaca dari belakang. Menggunakan teknik lukis terbalik
dengan mechanical pen, lukisan ini memang unik dan membutuhkan keahlian
tersendiri. Cat yang digunakan untuk melukis di kaca ini sama seperti
cat untuk melukis di media kanvas. Pelukis kaca ini menempatkan semacam
kayu panjang di antara lukisannya, untuk menyangga tangannya agar tidak
menyentuh lukisan yang baru dipoles.
Namun, dalam era persaingan
globalisasi, lukisan kaca kini semakin tersisih seiring membanjirnya
produk-produk lain yang lebih modern. Lukisan kaca harus bersaing ketat
untuk merebut perhatian konsumen. Saat ini, tidak mudah untuk menemukan
penjual lukisan kaca. Beberapa penjual bisa ditemui di emperan
tema dan gaya lukisan kaca Cirebon dipengaruhi budaya China,
Islam dan cerita wayang. Seni tradisi melukis dengan media kaca
sebenarnya sudah berkembang beberapa abad yang lalu, dan mengalami
perkembangan pasang surut, di mana kemudian para senimannya menemukan
beberapa gaya gambar kaca yang khas. Konon lukisan kaca ini berasal dari China yang dibawa oleh para pedagang ke wilayah Cirebon, namun secara pasti tidak ada yang mengetahui sejarahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar