Sebenarnya dalam membuat lukis kaca sangatlah mudah, hanya saja harus extra teliti.
Ada banyak hal yang harus dipahami:
1. Dengan ketelitian Pelukis Kaca harus mampu untuk menghindari
kesalahan dalam pengecatan, apalagi dalam Lukisan Kaca Cirebon dikenal
dengan penggunaan Gradasi warna atau pewarnaan yang menganut Gelap ke
Terang dan Terang ke Gelap. Keteilitan dalam menggoreskan kwas agar
tidak menabrak kontour (garis gambar), ketelitian dalam
mencampur/mengoplos warna dan ketelitian dalam menentukan ragam hias.
2. Dengan keterampilan Pelukis Kaca dituntut untuk bisa berkreasi dalam
menciptakan desain dengan kekayaan ragam hias. Tanpa keterampilan yang
dimiliki , mustrahil akan menciptakan karya yang indah dan enak
dipandang. Tanpa keterampilan yang dikuasai, tidaklah mudah menciptakan
kreasi-kreasi baru yang mampu melahirkan daya pesona.
3. Dengan kesabaran Pelukis Kaca harus mampu menahan emosional berkarya
tanpa rencana, karena kesabaran itu justeru akan memacu dalam
mengekploitir imajinasi menjadi ide dan kreatifitas yang maksimal. Dalam
hal melukis diatas kaca dengan media yang licin, maka kesabaran kita
dimulai sejak awal menggoreskan pena atau rapido yang sangat menentukan
kelenturan garis yang dibuat. Selanjutnya kesdabaran terus dituntut
ketika memulai pengisian cat dengan gradasi warna, satu sama lain harus
mempunyai jeda waktu untuk menghindari percampuran warna yang tidak
diinginkan.
Dengan memiliki 3 (tiga) hal tersebut diatas, barulah kita bisa mencoba
dasar-dasar teknik melukis kaca Cirebonan yang kami urutkan secara
sederhana sehingga mudah untuk dipraktekan, sebagai berikut :
1. Membuat Desain Gambar.
Membuat Desain Gambar tidaklah semudah yang kita perkirakan, karena
gambar-gambar gaya Cirebon memiliki ragam hias yang spesifik. Untuk
itulah sebaiknya mencari contoh gambar yang baku, seperti Motif Wayang
misalnya. Motif Wayang yang kita pilih pindahkan ke kertas gambar lain
yang ukurannya sudah ditentukan. Kemudian buatlah ragam hias dengan
mengkombinasikan Mega Mendung atau Wadasan sebagai hiasan depan maupun
latar bagian belakang. Ketika jadi maka Wayang akan dikelilingi ragam
hias khas Cirebonan yang menarik dan siap diisi cat dengan gradasi warna
yang dipilih.
2. Memindahkan Gambar ke Media Kaca.
Memindahkan Gambar ke Media Kaca dengan meletakan kertas desain dibalik
kaca dan memindahkannya dibagian muka dengan pena atau rapido warna
hitam. Kontour (garis gambar) yang dibuat haruslah lentur tanpa
tyerputus-putus, agar nati ketika diiisi cat maka kontour itu sebagai
pembatas yang mampu menahan lelehan cat basah. Gaya Klasik pada Lukisan
Kaca Cirebon garis gambar bisa bermacam warna karena menggunakan pena
dengan cat langsung. Berbeda dengan Gaya Modern yang menggunakan rapido
dalam pembuatan kontour (garis Gambar) hanya berwarna hitam.
3. Mengisi Cat pada bidang gambar.
Mengisi Cat pada bidang gambar yang telah berisi kontour-kontour ,
maka warna pertama yang dipoleskan diatasnya (dengan catatan bahwa kita
telah menentukan Warna Gelap ke Terang atau sebaliknya). Hati-hati agar
tidak menabrak batas garis (tidak meleber keluar garis), polesan
haruslah halus dan konstan (dengan tekanan kwas yang sama). Jika warna
pertama selesai, biarkan beberapa menit untuk mengeringkan cat. Kemudian
lakukan kembali pengecatan dengan warna kedua dan seterusnya hingga
selesai. Harus diingat Gradasi warna khas Cirebonan akan tampil indah
jika tidak saling bercampur, artinya garis warna tegas, sama tebal dan
sesuai urutan warna.
4. Mewarnai Ragam Hias.
Mewarnai Ragam Hias biasanya setelah selesai mewarnai objek utama, hal
ini agar dapat memberikan nuasa warna yang mempunyai image 3 dimensi.
Teknik seperti ini penekanannya pada pemilihan warna yang lebih tua dan
tegas untuk ragam hias bagian depan objek. Sementara ragam hias bagian
belakang objek, lebih ditekankan pada warna-warna bias, yang memberikan
kesan jauh sehingga image 3 dimensi dapat terpenuhi. Ornamen Mega
Mendung harus diletakan dibagian atas, yang dimaksudkan untuk memberikan
kesan langit dan awan. Dan Ornamen Wadasan diletakan dibagian bawah
atau dasar yang memberikan kesan tanah atau bebatuan. Singkatnya Objek
Wayang akan dikelilingi ragam hias bagian bawah, atas , depan,belakang ,
kiri dan kanan, sesuai dengan aturan teknik melukis kaca Cirebonan
umumnya.
Latar Bagian Belakang (Background) diperuntukan untuk mengisi kekosongan
bagian belakang untuk mendapatkan gambar yang terkesan penuh, Biasanya
menggunakan 2 (dua) cara, pertama dilakukan pada media kaca yang sama
dan kedua dilakukan pada media tripleks penutup. Cara yang kedua itulah
yang memberikan kesan 3 Dimensi, karena ada jarak diantara kaca dan
tripleks penutup. Umumnnya gambar yang dibuat sebagai background berupa
polesan semprotan phyloc beragam warna dan tipis atau menggunakan
bantuan tali rafia yang diususun berjejer dan disemprot phyloc warna.
Memasang Bingkai pada umumnya sama dengan pemasangan bingkai pada
lukisan lainnya. Bingkai akan dipasang ketika Lukisan kaca yang dibuat
sudah cukup kering. Pemberian penutup tripleks yang berisi gambar
background harus diberikan jarak beberapa milimeter dari kaca berisi
gambar utama. Bingkai bagian belakang yang telah tertutup harus diberi
lakban agar rapih dan jan gan lupa gantungan plus talinya di pasangkan.
Demikian secara singkat dan sederhana Teknik Melukis Kaca secara
sederhana , mudah-mudahan bermamfaat bagi anda dan dapat dipraktekan
dirumah anda.
"SEMOGA SUKSES"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar